Dampak Positif Event Gebyar dan Expo FTIK Untuk IAIN Ternate dan Lembaga Pendidikan di Maluku Utara
- By: Hilman Idrus
- Sabtu, 27/05/23 | 04:24:42
Oleh:
Hilman Idrus
TERNATE,--
Terbaik, mungkin kata ini tepat untuk menggambarkan event Gebyar dan Expo yang
digeber Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Ternate. Betapa tidak,
selain menyajikan kemeriahan, kegiatan bertajuk Ekspresi Berkarya, Unggul Prestasi dan Sukses Studi
tersebut, merupakan sebuah event akbar sepanjang sejarah perjalanan IAIN
Ternate.
Pasalnya, event yang sudah resmi
menjadi agenda tahunan fakultas Tarbiyah itu, bukan hanya melibatkan mahasiswa pada
fakultas tertua di IAIN Ternate tersebut, melainkan menghimpun siswa-siswa SMA,
MA dan SMK di Maluku Utara.
Walaupun, event yang berlangsung
selama tiga hari tersebut, hanya diikuti oleh sekolah di kota Ternate, Tidore
Kepulauan dan Kabupaten Halmahera Barat. Namun, setidaknya menghadirkan nuansa
yang berbeda pada event 2022 lalu.
Sebab, pada tahun 2022 pihak fakultas
hanya menjangkau sekolah-sekolah di kota Ternate, tapi di 2023 ini mereka
menaikan level menjadi ajang perlombaan tingkat provinsi, dan mengundang seluruh
Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat di provinsi Maluku Utara.
Dampak positif dari event berskala
kota Ternate menjadi level provinsi Maluku Utara, setidaknya dapat dipotret
dari beberapa aspek, diantaranya:
1. Mengenalkan
IAIN Ternate pada semua Sekolah Menengah Atas atau sederajat di provinsi Maluku
Utara;
2. Mempromosikan
Fakultas dan Program Studi yang ada di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
kepada seluruh sekolah yang hadir di IAIN Ternate;
3. Mendukung
dan memberi perhatian pada pengembangan bakat dan minat siswa-siswa di Maluku
Utara;
4. Sebagai
terobosan dan memberi pesan kepada Sekolah untuk tetap menaruh perhatian pada
peningkatan kualitas pendidikan dan bakat siswa
Lebih jelasnya, dapat diuraikan satu
persatu empat dampak positif tersebut, agar pada event 2024 mendatang, pihak fakultas
Tarbiyah kembali mendesain event yang lebih meriah dari 2023 ini.
Mengenalkan IAIN Ternate pada semua Sekolah
Menengah Atas atau sederajat di provinsi Maluku Utara
Kampus ini, pada 2014 silam memang telah
resmi beralih dari STAIN ke IAIN, namun tak bisa dipungkiri, kalau sebagian
masyarakat masih lebih familiar menyebut STAIN Ternate. Penyebutan STAIN,
selain karena sejak 1997 hingga 2014 kampus ini sejak melangsungkan acara
wisuda, kerap memanfaatkan siaran RRI Ternate, sehingga nama STAIN masih
tertancam kuat dalam ingatan mereka.
Nah, untuk itu, pada event gebyar dan expo
2023 ini, selain membuat siswa lebih familiar dengan nama IAIN Ternate. Di sisi
lain, memberi kesan positif selain sebagai kampus terbersih, juga kampus yang
memiliki fasilitas perkuliahan yang sangat representatif.
Sebab, sepanjang berlangsung event gebyar
dan expo, beberapa kali penulis terlibat menjelaskan secara detail gedung-gedung
kuliah pada guru, dan siswa, kala berlangsungnya olimpiade matematika dan biologi
maupun lomba debat bahas Inggris.
Seperti pada saat para guru mengira bahwa
asrama mahasiswa adalah gedung kuliah, lantaran berdekatan dengan gedung kuliah
fakultas Tarbiyah.
Untuk itu, ketika ditanya, penulis menjelaskan mulai dari
gedung yang dibangun pada era mantan rektor mendiang Abd Rahman Ismail Marasabessy,
fasilitas yang ada di asrama, berapa jumlah mahasiswa yang menempati asrama,
dan mereka-mereka yang dipilih untuk tinggal di asrama bagi penerima beasiswa,
serta kegiatan-kegiatan yang dijalani para mahasiswa sepanjang mereka menetap
di asrama mahasiswa.
Sama halnya yang ditanyakan oleh salah satu guru dari SMAN 1 kota Ternate,
awalnya dia mengira asrama putri adalah gedung kuliah, namun pada hari kedua
mendampingi anak didiknya mengikuti perlombaan debat bahasa Inggris dan kerap
menyaksikan mahasiswi keluar dan masuk di asrama, menghadirkan tanya bagi
dirinya, apa benar gedung tersebut adalah gedung kuliah?
Sehingga, penulis mulai menjelaskan sedetailnya,
dan dia mulai paham, bahwa ternyata di IAIN Ternate mahasiswa mendapat beasiswa
dan menetap di asrama.
Karena, pada kampus lain di Maluku Utara, tentu berbeda
dengan IAIN Ternate. Terlebih, ketika penulis menjelaskan soal program yang
dijalani mahasiswa Ma’had Al Jamiah IAIN Ternate.
Selain itu, halaman kampus dan ruang kuliah
yang bersih ternyata memberik kesan positif kepada siswa dan guru, terlebih
para guru. Untuk itu, sepanjang kegiatan penulis saksikan mereka pun ikut
menjaga kebersihan, dengan cara tidak membuang sampah plastik sembarangan.
Selain kebersihan, tentu fasilitas perkuliahan
menjadi perhatian lantaran dengan ruang kuliah dan fasilitas yang representatif menghadirkan
kesan yang baik bagi para guru.
Terlebih mereka yang menyaksikan para siswa
bertanding di Ruang Kuliah Terpadu (RKT) dan melihat dari dekat Gedung Kuliah
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, maupun ruang kuliah mahasiswa Syariah pada
gedung Pascasarjana.
Ada kesan psotitif juga, tak kala
berlangsungnya perlombaan dan memasuki waktu Dohor, dimana para mahasiswa dan
mahasiswi berbondong-bondong menuju masjid menuaikan salat. Sehingga, nuansa
kampus agama begitu kuat tertancap pada ingatan para guru dan siswa, terlebih juga
ikut salat dan menyaksikan interior masjid.
Mempromosikan Fakultas dan
Program Studi yang ada di FTIK kepada seluruh
sekolah yang hadir di IAIN Ternate.
Sepanjang
berlangsungnya event, keberadaan stand-stand milik program studi berdiri di
sisi kiri dan kanan panggung, menghadirkan nuansa yang berbeda dari event
gebyar dan expo. Karena, mahasiswa memang kompak menjaga stand mereka dengan dekorasi
yang memanjakan mata.
Terlebih,
pada stand tertulis nama-nama program studi. Sehingga, memberi kesan menarik. Penulis
menyaksikan saat berlangsungnya acara pembukaan, ada sejumlah mahasiswa yang
merupakan alumni dari MA Alkhairaat Ternate, maupun dari MA Gurabati Tidore,
terlibat menjelaskan kepada guru-guru mereka, soal program studi yang ada di IAIN
Ternate, serta fasilitas perkuliahan.
Untuk
itu, penulis menyimpulkan bahwa pada event kemarin, jika ada stand dari prodi-prodi
di FUAD, FEBI dan FASYA maka pasti lebih menarik, lantaran dengan sendirinya
ikut tersosialisasi kepada peserta dan guru-guru yang hadir. Terlebih, pada acara
pembukaan Wakil Rektor bidang Akademik, Dr Adnan Mahmud, MA menjelaskan
kepada para siswa dan guru non muslim dari SMA Katolik Bintang Laut Ternate,
serta SMAN 5 kota Tidore Kupulauan, soal keberadaan mahasiswa non-Muslim di IAIN
Ternate.
Sehingga,
dari penjelasan tersebut, setidaknya memberi informasi kepada mereka bahwa IAIN
Ternate saat ini, bukan hanya menjadi tempat studi bagi anak-anak Muslim, tapi
juga bagi anak-anak Non-Muslim.
Mendukung dan memberi
perhatian pada pengembangan bakat dan minat siswa-siswa di Maluku Utara.
Event gebyar dan Expo FTIK 2023, selain
mengenalkan IAIN Ternate kepada sekolah-sekolah SMA dan MA. Event ini menghadirkan
citra positif tentang IAIN Ternate, terlebih Fakultas Tarbiyah. Pasalnya, fakultas
yang digawangi Dr Sahjad M Aksan, M.Fil, ini disebut punya perhatian besar
terhadap pengembangan bakat dan minat siswa-siswa SMA di Maluku Utara.
Karena, gebyar dan expo yang ia sampaikan
kepada semua siswa dan guru bahwa sudah menjadi event tahunan fakultas. Sehingga,
para guru pasti memacu siswa mereka untuk lebih giat belajar dan berlatih untuk
mengikuti event selanjutnya.
Seperti pada lomba olimpiade biologi dan matematika,
juga lomba menari dan pop solo, serta bahasa Inggris. Ada kesan menariknya
begini, yakni perlombaan tanpa dipungut biaya, namun para siswa yang menyabet
juara, mereka pulang dengan menggondol trofi dan piagam penghargaan serta uang pembinaan.
Ini luar biasa.
Selain itu, dengan publikasi yang dilancarkan
tim Humas IAIN Ternate pada platform media sosial dan maupun pemberitaan pada
media, semakin menguatkan kesan bahwa fakultas Tarbiyah memiliki perhatian
besar soal pengembangan bakat siswa-siswa di Maluku Utara.
Sebagai terobosan dan
memberi pesan kepada Sekolah untuk tetap menaruh perhatian pada peningkatan kualitas
pendidikan dan bakat siswa.
Dampak
positif yang penulis saksikan sepanjang gelaran gebyar dan expo FTIK 2023
adalah, terobosan dan memberi pesan kepada sekolah, untuk tetap menaruh
perhatian pada peningkatan kualitas pendidikan dan bakat siswa.
Mengapa?
Karena keikutsertaan sekolah-sekolah pada event gebyar dan expo, setidaknya
ikut memantik pihak sekolah, untuk lebih memaksimalkan kinerja guru dalam
mencerdaskan siswa. Walaupun, ketua panita gebyar dan expo, Drs Ramli Yusuf,
M.Pd menilai bahwa pada gelaran tersebut bukan prestise yang menjadi perhatian,
tapi prestasi.
Tapi, dari
kompetisi yang diikuti puluhan sekolah tersebut, nanti dievaluasi secara
menyeluruh terhadap kegagalan mereka dalam event. Sehingga, ketika kembali
mereka tetap melakukan evaluasi dan menggenjot anak didik mereka untu belajar
lebih giat demi kembali bersaing memperebutkan penghargaan untuk mengharumkan
nama sekolah pada ajang level provinsi di IAIN Ternate.
Hal
ini, seperti yang dikatakan Wakasek Humas dan Koordinator Kegiatan SMAN 1
Ternate, Nazaruddin
Saribulan, S.Pd., M.Si bahwa pada tahun 2022 lalu, ketika mereka tampil dan
melakukan evaluasi untuk ajang 2023. Walaupun pada ajang 2022 mereka menyabet
sejumlah penghargaan dan mengukuhkan mereka sebagai yang terbaik, lantaran
meraih juara umum.
Namun, mereka tetap melakukan evaluasi
dan memberi dorongan kepada siswa mereka untuk lebih giat belajar dan berlatih.
Sehingga, pada event 2023 ini mereka kembali meraih juara umum untuk yang kali
kedua.
Terlebih, siswa mereka yang berhasil
menggondol trofi, diperkenalkan oleh kepala sekolah bak pahlawan pada saat
berlangsungnya upacara bendera. Sehingga, hal ini ikut membangkitkan semangat siswa
secara keseluruhan untuk giat belajar.
Karena mendapat respon positif,
terlebih Dekan FTIK menyampaikan bahwa pada 2024 mendatang, lomba tulis karya
ilmiah yang melibatkan siswa dan guru bakal menjadi mata lomba tambahan pada event
gebyar dan expo, mendapat sambutan hangat para guru.
Lantaran, pada mata lomba yang satu
ini selain memberi manfaat yang begitu besar terhadap guru, di satu sisi lomba
tulis karya ilmiah, patut diapresiasi, karena hal ini sebagai langkah
menumbuhkan kecintaan siswa terhadap dunia literasi di Maluku Utara.
Penulis angkat sepuluh jempol untuk
mata lomba yang satu ini, karena di tengah euphoria android dan internet,
memang “membunuh” semangat membaca dan menulis bagi siswa, untuk itu, pada 2024
mendatang mata lomba menulis diikutsertakan dan semoga menjadi mata lomba permanen dalam gebyar
dan expo FTIK.
Untuk itu, penulis memberi salam
hormat kepada Dekan FTIK dan jajarannya, lantaran ikut mengkampanyekan gemar
menulis bagi kalangan siswa dan guru, melalui mata lomba menulis pada gebyar
dan expo 2024 mendatang.
Walaupun sempat mendapat kritikan pada
saat berlangsungnya event, namun penulis menilai hal itu merupakan dinamika
akademik, yang harus direspon positif demi event 2024. Mengakhiri tulisan ini,
penulis kembali haturkan terima kasih kepada Dekan FTIK dan jajarannya, karena
sudah membantu para pegiat literasi di Maluku Utara dalam kampanye membangun semangat literasi, dengan memilih lomba menulis sebagai satu dari sekian mata lomba pada gebyar dan expo FTIK 2024 mendatang. (*)