• message.Institut Agama Islam Negeri Ternate Indonesia

Sekilas Institut Agama Islam Negeri Ternate

SEJARAH IAIN TERNATE

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate pada mulanya adalah Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin di Ternate. Ide mendirikan Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Ternate berkaitan erat dengan latar belakang sejarah kehadiran IAIN sebagai Lembaga Pendidikan Tinggi Agama Islam yang mengemban amanah di dalam penyebaran Agama Islam di daerah Maluku Utara, Maluku, dan Papua sebagaimana dulu telah dilakukan oleh Kesultanan Ternate yang terkenal amat gigih dalam upaya penyebaran Islam dengan kekuasaannya yang luas, tidak saja terbatas di daerah Maluku melainkan juga di Sulawesi, bahkan sampai ke Philipina dan sebagainya.

Sejarah mencatat bahwa penyebaran agama Islam pada masa dahulu itu dilakukan melalui misi perdagangan, perkawinan, hubungan diplomatik, pengembangan agama Islam ditempuh lewat jalur pendidikan di antaranya adalah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) yang merupakan salah satu Perguruan Tinggi Islam Negeri di Kawasan Timur Indonesia (KTI). Dalam pengembangan misinya, IAIN berada dalam jajaran Departemen Agama Republik Indonesia.

Masyarakat Maluku Utara yang mayoritas beragama Islam dirasakan kekurangan tenaga-tenaga Profesional di bidang pendidikan Agama Islam sekitar Tahun 1960-an. Kenyataan inilah yang mendorong tokoh-tokoh masyarakat setempat untuk merealisir berdirinya suatu Lembaga Pendidikan Tinggi Agama Islam. Menurut Drs. Jasin Muhammad (sekarang Profesor IKIP Manado) bahwa berdirinya Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin di Ternate, bermula dari ide yang dilontarkan Bapak Menteri Agama RI ketika itu (Prof. K. H. Saifuddin Zuhri) kepada panglima Busoiri di Ambon untuk membuka satu IAIN di Maluku. Setelah panglima menyampaikan ide tersebut kepada masyarakat di kota Ambon, nampaknya mereka kurang antusias, sehingga ide itu dibawa ke Ternate melalui Komandan Kodim Maluku Utara saat itu Letkol Suwignyo. Setelah menyampaikan ide tersebut kepada Bupati Kepala Daerah Tingkat II Maluku Utara saat itu (M.S. Djahir) diterima baik. Bupati yang kebetulan pada saat itu sedang bersama-sama dengan Bapak Drs. Jasin Muhammad, mendengar ide tadi, ia menyarankan agar dibuka Fakultas Tarbiyah guna memenuhi kebutuhan guru Agama Islam yang berpendidikan Universitas.

Untuk itu diadakan konsultasi dengan Bapak Muhammad Albugis (Kepala Kantor Urusan Agama Kabupaten Maluku Utara ) ketika itu guna mendapat penjelasan tentang calon-calon mahasiswa serta calon-calon dosen agama sebagai unsur-unsur pendukungnya. Sedang tenaga dosen pendidikan umum tak ada masalah sebab telah ada sejumlah dosen dari Universitas Khairun Ternate. Selanjutnya dibentuklah Yayasan Pembina Fakultas Tarbiyah IAIN Ternate yang selain menyelenggarakan rapat-rapat pemantapan, juga menyusun laporan tentang kesiapan pembukaan fakultas tersebut. Berkas laporan tersebut dibawa oleh Bupati (M.S Djahir) bersama Bapak Drs. Jasin Muhammad dan Bapak Drs. Salim Assagaf ke Jakarta pada bulan September 1965 untuk bertemu dengan Menteri Agama. Berhubung Menteri Agama tidak berada di tempat maka delegasi hanya sempat bertemu dengan Kepala Biro Perguruan Tinggi Departemen agama (Anton Timur Djaelani). Beliau menyatakan rasa kegembiraan dan menyarankan agar delegasi itu berkonsultasi dengan Pimpinan IAIN Alauddin Makassar yang pada tahun itu baru diresmikan pembukaannya pada tanggal 10 Nopember 1965, bertepatan dengan hari Pahlawan Nasional. Sebagai realisasi dari keputusan Menteri Agama nomor 79 Tahun 1965 tanggal 28 Oktober 1965.

Sekembalinya dari Jakarta, ketika delegasi tersebut sepakat dan segera mengutus bapak Baharuddin Lopa, SH. (Kepala Kejaksaan Negeri Ternate) saat itu ke Ujung Pandang guna membicarakan kemungkinan Fakultas Tarbiyah IAIN Ternate menjadi cabang dari IAIN Alauddin Makasar. Berkat kelincahan berdiplomasi akhirnya beliau berhasil meyakinkan pimpinan IAIN Alauddin. Setelah semua persiapan matang, maka Fakultas Tarbiyah IAIN yang dibina oleh yayasan itu secara formal telah dibuka di mana bapak Baharuddin Lopa, SH, dipercayakan sebagai Dekan dengan menggunakan ruang data kantor Bupati KDH Tingkat II Maluku Utara sebagai tempat perkuliahan. Meskipun masih berstatus swasta kegiatan perkuliahan berjalan lancar karena partisipasi semua pihak terutama Pemerintah Daerah Maluku Utara. Untuk memperlancar penegeriannya, disusunlah laporan lengkap tentang berdirinya Fakultas Tarbiyah IAIN Ternate untuk disampaikan kepada Menteri Agama. Selanjutnya diutus lagi bapak Baharuddin Lopa, SH. selaku Pjs. Dekan ke Jakarta untuk memperjuangkan aspirasi masyarakat Maluku Utara dimaksud. Alhamdulillah, Fakultas Tarbiyah IAIN Ternate mendapat persetujuan Menteri Agama untuk dinegerikan. Tidak berapa lama keluarlah Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 45 Tahun 1966 tanggal 21 Juli 1966 tentang Pembentukan Panitia Persiapan Penegerian Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Ternate dengan komposisi dan personalianya sebagai berikut :

Pelindung/penasehat : Panca Tunggal Dati II Maluku Utara

K e t u a : Baharuddin Lopa, SH.

Wakil Ketua : M. Adnan Amal, SH.

Sekretaris I : Drs. Husen Alhadar

Sekretaris II : Drs. A.K. Sjafar

Sekretaris III : Junus Amiruddin, BSc.

Bendahara I : H. A. Drakel

Bendahara II : Syamsuddin Jusuf

Bendahara III : Jasin Bopeng Serta sejumlah aggota/pembantu.

Setelah persiapan panitia rampung, tibalah waktu yang dinanti-nantikan, Bapak Menteri Agama RI. Prof. K.H. Saifuddin Zuhri dan Rektor IAIN Alauddin Makassar Bapak H. Arupala bersama rombongan dengan diantar oleh Bapak Drs. Jasin Muhammad tiba di Ternate. Maka pada tanggal 3 November 1966 dilangsungkanlah upacara peresmian/penegerian Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Makassar Cabang Ternate, pada saat yang sama Bapak Drs. Husen Alhadar dilantik sebagai Pjs. Dekan menggantikan Baharuddin Lopa, SH. berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia No. 55 Tahun 1966 tanggal 31 Agustus 1966. Dengan demikian Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Makassar Cabang Ternate merupakan cabang pertama dalam lingkungan IAIN Alauddin, yang hingga sekarang terdapat 11 Fakultas (sebelumnya 14 fakultas) tersebar di kawasan Indonesia Bagian Timur. Setahun setelah pergantian Dekan Drs. Sahabuddin menggantikan Drs. Husen Alhadar berdasarkan surat keputusan Rektor IAIN Aluddin Ujung Pandang Nomor B-II/SK/51/156/1976 tanggal 23 Maret 1976. Dalam waktu yang relatif singkat setelah pergantian itu Fakultas ini menperoleh tenaga Dosen 3 orang termasuk Dekan. Ujian Sarjan muda tidak lagi tertunda tidak seperti sebelumnya karena setiap tahun dilaksanakan secara teratur sehingga Sarjana Muda yang di hasilkan terus bertambah jumlahnya dari tahun ke tahun.

Masalah dana yang selama ini menjadi hambatan utama, sedikit demi sedikit dapat diatasi. Dalam waktu 3 tahun setelah pergantian pemimpin Fakultas, lembaga ini telah memiliki kampus baru di atas lahan seluas kurang lebih Dua hektar, berlokasi di kelurahan Dufa-Dufa, bantuan Pemerintah Daerah Tingkat II Maluku Utara. Pembangunan gedung perkantoran, gedung perkuliahan, perpustakaan, asrama mahasiswa putera/puteri, mesjid Kampus, laboratorium, mess Dosen dan sebagainya terus diupayakan dari tahun ke tahun melalui proyek sektoral (pemerintah pusat) serta melalui bantuan pemerintah Daerah Tingkat II Maluku dan pemerintah Daerah Tingkat II Maluku Utara. Kenyataan ini menunjukan betapa besar perhatian pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dalam melengkapi sarana dan prasarana fisik sehingga terwujudlah pembangunan kampus Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Cabang Ternate seperti kita saksikan sekarang ini.

Pembangunan tersebut sejalan dengan pembangunan Fakultas di lingkungan Fakultas IAIN Alauddin yang diawali dengan peningkatan status, dari Fakultas Cabang menjadi Fakultas Madya sesuai Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 69/1982. dari 9 Fakultas Cabang yang di tingkatkan statusnya dari Fakultas Muda menjadi Fakultas Madya, termasuk Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Cabang Ternate. Dengan demikian fakultas ini dianggap telah memenuhi syarat untuk membuka program sarjana (tingkat Doktoral). Atas dasar tersebut Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin Terrnate sedang membuka program Sarjana berdasarkan Surat Keputusan Rektor IAIN Alauddin Nomor 48 tahun 1982 tanggal 11 september 1982 yang diresmikan oleh Rektor (Meorat Oesman) pada tanggal 17 Mei 1982. dengan demikian pemakain istilah “cabang” pada Fakultas Tarbiyah Ternate sudah dihilangkan sehingga menjadi Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin di Ternate. Untuk mengatasi kebutuhan tenaga Dosen dengan dibukanya program sarjana tersebut diambil dari tenaga Dosen IAIN Alauddin Ujung Pandang dan IKIP Manado di samping tenaga Dosen fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin di Ternate dan Universitas Khairun Ternate.

Dalam perkembangan selanjutnya, Fakultas yang selama ini hanya memiliki satu jurusan yakni jurusan Pendidikan Agama, membuka Jurusan baru yaitu Jurusan Tadris Ilmu pendidikn Alam (IPA) yang peresmiannya dilakukan oleh gubernur KDH Tingkat I Maluku Bapak Hasan Slamet pada tanggal 14 Mei 1983 berdasarkan surat Keputusan Rektor IAIN Alauddin Nomor 48 tahun 1982. Untuk membina mata kuliah khusus IPA diambil beberapa tenaga pengajar dari SMA Muhammadiyah, SMA Negeri 1, STM Negeri Ternate dan sebagainya. Ketika diadakan acara Dies Natalis dan wisuda Sarjana perdana tahun 1986, turut diwisuda pula 23 orang Sarjana Muda IPA bersama 9 orang Sarjana lengkap. Pada saat itu sempat hadir beberapa orang tokoh utama pendiri Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin di Ternate seperti bapak M. S. Djahir, Baharuddin Lopa, SH yang dipercayakan membawa orasi ilmiah, Prof. Jasin Muhamad dan lain sebagainya. Setahun kemudian lagi dibuka jurusan Tadris IPS, namun Jurusan ini hanya 1 angkatan karena tidak dibuka lagi tahun berikutnya, begitu pula Jurusan Tadris IPA. Mereka sempat menyelesaikan ujian Sarjana sekaligus wisuda di Ujung Pandang tahun 1992. tidak berapa lama dibuka Jurusan baru yakni Jurusan Bahasa Arab pada Tahun 1989/1990. Setahun sebelumnya terjadi pergantian pimpinan Fakultas. Drs. H. Sahabuddin yang telah memimpin selama kurang lebih 13 Tahun, dipindahkan ke Ambon sebagai Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin Ambon, digantikan oleh Drs. H.M Noor Sulaiman PL. berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor. B-II/3/10003/1988 tanggal 17 september 1988. Sebelumnya beliau telah menjabat sebagai sekretaris Fakultas sejak tahun 1982. Jabatan Dekan diemban selama 2 Periode (1988-1994). Setelah itu beliau digantikan oleh Bapak Drs. Abdullah DP. Sebelumnya adalah Pembantu Dekan III Fakultas Syari’ah IAIN Alauddin di Manado.

Hampir bersamaan dengan pergantian dekan tersebut telah dibuka lagi satu jurusan baru yaitu jurusan Kependidikan Islam. Dengan demikian maka Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin di Ternate hingga sekarang ini memiliki 3 jurusan, yaitu Jurusan Pendidikan Agama, Jurusan Pendidikan Bahasa Arab dan Jurusan Kependidikan Islam. Sebagaimana telah dikemukakan pada bagian terdahulu bahwa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ternate pada mulanya adalah Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin di Ternate, di mana dengan dikeluarkan surat Keputusan Presiden RI. Nomor 11 Tahun 1997, seluruh Fakultas IAIN yang berada di luar induk ditetapkan sebagai Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Keputusan Presiden tersebut kemudian dijabarkan menjadi keputusan Menteri Agama RI Nomor 314 Tahun 1997 tentang Organisasi dan tata kerja Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Ternate, dan Surat Keputusan Menteri Agama RI Nomor 247 Tahun 1997 tentang Status Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ternate, maka secara resmi Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin di Ternate berubah Status menjadi Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Ternate. Selanjutnya mengenai alih status tersebut diatur dengan Surat keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Kelembagaan Agama Islam Departemen Agama RI No. E/136/1997, tanggal 30 Juni 1997 dan sejak itu pula segala harta milik Fakultas Tarbiyah IAIN Alauddin di Ternate menjadi milik Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Ternate, dan saat ini telah beralih Status menjadi Institut Agama Islam Negeri Ternate.

Sukses bersama IAIN Ternate