post-image

Menag Nasaruddin Sampaikan Trilogi Jilid II Pada Pelantikan PPPK Tahap 1 Formasi Tahun 2024

TERNATE – Menteri Agama Prof Dr H Nasaruddin Umar, MA menyampaikan konsep baru trilogi kerukunan saat melantik Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Kemenag Tahap 1 Formasi Tahun 2024.

Di hadapan puluhan ribu PPPK yang baru dilantik, Menag Nasaruddin menyebut bakal meng-upgrade trilogi kerukunan untuk mempertegas konsep kemanusiaan dan spiritual.

Dia menjelaskan, trilogi jilid pertama yaitu kerukunan internal umat beragama, antarumat beragama, dan antara umat beragama dengan pemerintah, perlu di-upgrade menjadi trilogi jilid II yang mencakup kerukunan antarsesama manusia, kerukunan manusia dengan alam semesta, dan kerukunan dengan Tuhan.

“Kemenag mencoba upgrade trilogi kerukunan, yaitu kerukunan antara sesama umat manusia tanpa membedakan agama apapun, etnis apapun, dan warga negara apapun. Jadi, sesama anak cucu Adam, kita harus saling memuliakan,” kata Menag Nasaruddin seusai melantik 70.010 PPPK, Senin (26/5/2025).

Dia menyebut kerukunan antarumat manusia dengan lingkungan hidup menjadi pondasi penting. Menurut dia, manusia disebut gagal menjadi manusia paripurna apabila tidak menjalin hubungan baik dengan lingkungan hidup. Justru itu, lingkungan, kata dia, penting untuk dijaga dengan baik untuk menegaskan komitmen manusia sebagai khalifah di muka bumi.

“Tidak mungkin kita khusyuk ibadah jika terjadi banjir dan gempa. Untuk itu, prasyarat menjadi insan kamil yakni harus menjaga dan menyehatkan lingkungan hidup,” tuturnya.

Selain itu, Menag juga menjelaskan soal kerukunan dengan dengan Tuhan yang dimanifestasikan dalam hubungan spiritual dan pemahaman secara mendalam terkait keterbatasan manusia di hadapan Tuhan.

Dengan memahami keterbatasan, manusia dituntut senantiasa menjaga hubungan dengan Tuhan melalui ibadah spiritual, serta menjalin komunikasi batiniah dengan sesama makhluk Tuhan.

“Bahwa alam semesta ini jangan hanya dijadikan objek semata yakni terus diekploitasi tanpa merawatnya, tetapi kita harus tetap menjaga dan merawat untuk meraih kemuliaan di dunia dan akhirat,” ucapnya.

“Dari situlah kita akan mendapat reward (penghargaan, red) dari Tuhan,” imbuhnya.

Gagasan menjaga lingkungan, lanjut dia, dilaksanakan Kementerian Agama dalam konsep ekoteologi yaitu menghubungkan agama dengan alam dalam upaya pelestarian alam.

“Kenapa pentingnya menjaga alam, karena ketika alam ini rusak, maka kehancurannya akan berdampak pada kita,” pungkasnya.