post-image

Rektor IAIN Ternate Prof Radjiman Ismail Apresiasi Penyelenggaraan Haji 2025, Sebut Layanan Haji Berbasis Syarikah Memberi Kepuasaan Jemaah

TERNATE – Penyelenggaraan haji tahun 2025 mendapat respon positif dari politisi, tokoh agama dan masyarakat melalui platform digital. Penilaian atas kesuksesan penyelenggaraan haji juga sempat menjadi trending topik di platform x (dulu Twitter) pada sabtu (31/5/2025) lalu.

Beragam penilaian positif masyarakat terkait penyelenggaraan haji 2025, lantaran layanan haji dinilai berjalan secara baik dan semakin profesional.

Hal ini seperti disampaikan rektor IAIN Ternate, Maluku Utara, Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd, saat dimintai tanggapan soal pelaksanaan haji 2025. Menurut dia, masyarakat memotret penyelenggaraan haji 2025 mulai dari menurunnya Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) 1446 H/2025 M.

Selain itu, lanjut dia, layanan yang diberikan petugas penyelenggaraan ibadah haji (PPIH) di Arab Saudi, seperti konsumsi, pelayanan transportasi, kesehatan dan akomodasi menghadirkan kepuasaan bagi Jemaah haji.

“Kementerian Agama memang menaruh perhatian soal penyelenggaraan ibadah haji, jadi setiap tahun pelayanan haji terus dimaksimalkan, agar memberi kepuasaan kepada masyarakat, dalam hal ini masyarakat yang melangsungkan ibadah haji 1446 H/2025 M,” kata Radjiman via pesan WhatsApp, Senin (2/6/2025).

“Saya tentu punya penilaian yang sama seperti masyarakat pada umumnya, artinya bahwa saya sangat apresiasi atas penyelenggaraan haji 2025,” imbuhnya.

Lebih lanjut, guru besar bidang ilmu teknologi pendidikan pada fakultas Tarbiyah dan ilmu keguruan (FTIK) IAIN Ternate itu menjelaskan, apresiasi masyarakat terkait suksesnya penyelenggaraan haji 2025, juga tak terlepas dari terobosan yang digulirkan menteri agama Prof. Dr. Nasaruddin Umar, MA.

Terobosan tersebut, kata dia, yakni layanan haji berbasis syarikah, di mana kebijakan yang diusung Menag terkait transformasi layanan haji dari berbasis wilayah ke berbasis perusahan penyedia layanan atau syarikah.

Sistem ini, lanjut dia, memudahkan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dalam melakukan pengendalian, memperjelas koordinasi, dan mempercepat respons terhadap kebutuhan jemaah sepanjang berlangsungnya ibadah haji.

“Skema inilah yang dinilai menghadirkan kepuasan bagi jemaah di lapangan,” ucapnya.

Sebelumnya, apresiasi terkait keberhasilan penyelenggaran ibadah haji 2025 juga disampaikan wakil ketua DPR RI Adies Kadir saat meninjau pelaksanaan penyelenggaraan haji di kota Madinah, Arab Saudi, pada Sabtu (31/5/2025).

Seperti dikutip dari Kompas.com, Minggu, 1 Juni 2025, politisi partai Golkar itu, menyampaikan bahwa berdasarkan hasil pengamatannya, penerapan sistem syarikah menjadi tolok ukur meningkatnya kualitas layanan haji 2025.

Dia mengungkapkan, penyelenggaraan haji 2025 ini, jemaah haji Indonesia dilayani oleh delapan perusahaan syarikah Arab Saudi yang bersaing dalam menyediakan makanan, penginapan, dan transportasi selama ibadah haji berlangsung.

“Dengan adanya delapan syarikah, kualitas pelayanan meningkat karena ada kompetisi. Masing-masing penyedia berusaha memberikan yang terbaik. Hasilnya, hampir tidak ada keluhan dari jemaah, baik soal makanan, pondokan, maupun layanan lainnya," tandasnya. (*)