
Tingkatkan Kompetensi di Bidang Penelitian, Mahasiswa Prodi Perbankan Syari’ah IAIN Ternate Gelar Pelatihan Penggunaan Aplikasi EViews
TERNATE – Penelitian merupakan aspek terpenting dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi, sehingga mahasiswa tidak hanya berkonsentrasi belajar tentang teori di dalam kelas, melainkan dituntut harus memahami metode penelitian secara komprehensif, serta program atau aplikasi yang digunakan dalam melakukan penelitian.
Hal ini disampaikan Widya Amir, ketua panitia pelaksana pelatihan penggunaan program EViews bagi mahasiswa program studi perbankan Syari’ah seusai kegiatan pelatihan yang berlangsung di auditorium fakultas ekonomi dan bisnis Islam (FEBI) IAIN Ternate, Maluku Utara, Jum’at (13/6/2025).
Kegiatan pelatihan penelitian bertajuk mengenal program Econometric Views atau EViews sebagai langkah awal dan panduan praktis untuk pemula, melibatkan mahasiswa semester empat prodi perbankan syari’ah dan menghadirkan dosen ekonomi syari’ah FEBI IAIN Ternate, Muhammad Iryanto sebagai pemateri.
Widya menjelaskan, peningkatan kemampuan mahasiswa dalam kegiatan penelitian merupakan target yang diusung mahasiswa PBS, sehingga dengan pelatihan penggunaan program EViews, dinilai menambah pengetahuan dasar bagi mahasiswa PBS.
“Kami di prodi PBS mengusung target harus menguasai metode penelitian sejak berada di semester empat, agar memudahkan langkah kami saat berada di semester akhir, saat melakukan kegiatan penelitian untuk menulis karya tulis ilmiah,” jelasnya.
“Selain itu, program atau alat yang digunakan dalam mengolah hasil peneltian, yang juga menjadi perhatian untuk kami pahami dan kuasai, salah satunya adalah program EViews yang kami pelajari ini,” sambungnya.
Widya bilang, ada tiga tujuan utama dalam pelaksanaan pelatihan penggunaan program EViews bagi mahasiswa PBS, yakni memberikan pengetahuan dasar tentang program EViews dan fungsinya dalam analisis data penelitian, serta membantu mahasiswa memahami langkah-langkah awal dalam penggunaan program EViews, dan memberikan panduan praktis tentang cara menggunakan program EViews.
“Pada prinsipnya kegiatan pelatihan yang kami gelar ini untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa PBS dalam menggunakan program EViews untuk analisis data,” Aku Widya.
Widya menambahkan, selain kegiatan pelatihan penggunaan program EViews, pihaknya juga bakal kembali menggelar kegiatan-kegiatan terkait peningkatan kompetensi mahasiswa di bidang penelitian, dengan menghadirkan dosen pengampu mata kuliah metodologi penelitian di FEBI IAIN Ternate.
Menurut dia, jika pelatihan-pelatihan tentang penelitian sering dilaksanakan, praktis memudahkan mereka dalam menyusun karya tulis ilmiah.
“Jika memahami metode penelitian dan menggunakan aplikasi pengolahan data dengan baik, maka memudahkan kami dalam menulis karya tulis ilmiah (skripsi, red).” ucapnya.
Sementara Muhammad Iryanto pemateri dalam kegiatan pelatihan penggunaan program EViews memberi respon positif atas pelaksanaan kegiatan pelatihan yang digagas mahasiswa PBS.
Dia mengatakan, mahasiswa di fakultas ekonomi memang dituntut harus memahami cara penggunaan program EViews dalam mengolah data penilitian. Karena, menurut dia, program EViews merupakan salah satu program yang kerap digunakan dalam kegiatan penelitian; baik oleh mahasiswa maupun para peneliti di bidang ekonomi.
“Program atau aplikasi EViews juga digunakan oleh orang-orang yang bekerja di sektor keuangan sebagai data analis, baik itu di Bappenas, Kantor Pelayanan Pajak, Diektorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB), dan termasuk juga di perusahaan-perusahaan swasta,” katanya.
Dosen yang sering membimbing mahasiswa FEBI dalam mengikuti event penulisan karya tulis ilmiah itu menjelaskan, belajar menggunakan EViews sangat membantu mahasiwa pada fakultas ekonomi, yang dinilai lebih concern pada penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan ekonometrik atau statistik.
Dengan memahami EViews, lanjut dia, memudahkan mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah ekonometrik. Lantaran pada mata kuliah tersebut, selalu menitik beratkan pada aspek teori ekonomi, matematika, dan statistik.
“Jadi, EViews dipandang sebagai bagian dari alat yang digunakan dalam melakukan penelitian, prinsipnya membantu para peneliti mencari dan mengolah data penelitian,” katanya.
Lebih lanjut dosen peraih beasiswa LPDP tahun 2025 ini menjelaskan, selain program atau aplikasi EViews, saat ini yang menjadi tren digunakan oleh para peneliti di bidang ekonomi yakni, program atau aplikasi SPSS atau Statistical Package for the Social Sciences, Smart PLS, AMOS, JAMOVI, PSPP, OpenStat, dan Statistics Open For All (SOFA).
“Jadi, tinggal memilih, mana yang dianggap paling ideal untuk digunakan dalam mengolah hasil penelitian,” jelasnya.
Dengan memahami program atau aplikasi EViews, kata dia, bukan hanya memudahkan mahasiswa dalam melakukan penelitian, melainkan juga sangat terbantukan jika mahasiswa telah lulus kuliah dan bekerja di lembaga keuangan.
“Karena aplikasi-aplikasi tersebut, juga digunakan saat mereka berada di dunia kerja, apalagi dengan tren perkembangan data analis sekarang,” katanya.
“Harapan saya, mahasiswa harus paham terkait penggunaan alat statistik dalam melakukan penelitian, karena ini sangat membantu mahasiswa di semester akhir, khususnya mahasiswa di fakultas ekonomi, karena bicara tentang ekonomi tidak terpisahkan dengan data,” tutup Iryanto. (*)
Hal ini disampaikan Widya Amir, ketua panitia pelaksana pelatihan penggunaan program EViews bagi mahasiswa program studi perbankan Syari’ah seusai kegiatan pelatihan yang berlangsung di auditorium fakultas ekonomi dan bisnis Islam (FEBI) IAIN Ternate, Maluku Utara, Jum’at (13/6/2025).
Kegiatan pelatihan penelitian bertajuk mengenal program Econometric Views atau EViews sebagai langkah awal dan panduan praktis untuk pemula, melibatkan mahasiswa semester empat prodi perbankan syari’ah dan menghadirkan dosen ekonomi syari’ah FEBI IAIN Ternate, Muhammad Iryanto sebagai pemateri.
Widya menjelaskan, peningkatan kemampuan mahasiswa dalam kegiatan penelitian merupakan target yang diusung mahasiswa PBS, sehingga dengan pelatihan penggunaan program EViews, dinilai menambah pengetahuan dasar bagi mahasiswa PBS.
“Kami di prodi PBS mengusung target harus menguasai metode penelitian sejak berada di semester empat, agar memudahkan langkah kami saat berada di semester akhir, saat melakukan kegiatan penelitian untuk menulis karya tulis ilmiah,” jelasnya.
“Selain itu, program atau alat yang digunakan dalam mengolah hasil peneltian, yang juga menjadi perhatian untuk kami pahami dan kuasai, salah satunya adalah program EViews yang kami pelajari ini,” sambungnya.
Widya bilang, ada tiga tujuan utama dalam pelaksanaan pelatihan penggunaan program EViews bagi mahasiswa PBS, yakni memberikan pengetahuan dasar tentang program EViews dan fungsinya dalam analisis data penelitian, serta membantu mahasiswa memahami langkah-langkah awal dalam penggunaan program EViews, dan memberikan panduan praktis tentang cara menggunakan program EViews.
“Pada prinsipnya kegiatan pelatihan yang kami gelar ini untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa PBS dalam menggunakan program EViews untuk analisis data,” Aku Widya.
Widya menambahkan, selain kegiatan pelatihan penggunaan program EViews, pihaknya juga bakal kembali menggelar kegiatan-kegiatan terkait peningkatan kompetensi mahasiswa di bidang penelitian, dengan menghadirkan dosen pengampu mata kuliah metodologi penelitian di FEBI IAIN Ternate.
Menurut dia, jika pelatihan-pelatihan tentang penelitian sering dilaksanakan, praktis memudahkan mereka dalam menyusun karya tulis ilmiah.
“Jika memahami metode penelitian dan menggunakan aplikasi pengolahan data dengan baik, maka memudahkan kami dalam menulis karya tulis ilmiah (skripsi, red).” ucapnya.
Sementara Muhammad Iryanto pemateri dalam kegiatan pelatihan penggunaan program EViews memberi respon positif atas pelaksanaan kegiatan pelatihan yang digagas mahasiswa PBS.
Dia mengatakan, mahasiswa di fakultas ekonomi memang dituntut harus memahami cara penggunaan program EViews dalam mengolah data penilitian. Karena, menurut dia, program EViews merupakan salah satu program yang kerap digunakan dalam kegiatan penelitian; baik oleh mahasiswa maupun para peneliti di bidang ekonomi.
“Program atau aplikasi EViews juga digunakan oleh orang-orang yang bekerja di sektor keuangan sebagai data analis, baik itu di Bappenas, Kantor Pelayanan Pajak, Diektorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB), dan termasuk juga di perusahaan-perusahaan swasta,” katanya.
Dosen yang sering membimbing mahasiswa FEBI dalam mengikuti event penulisan karya tulis ilmiah itu menjelaskan, belajar menggunakan EViews sangat membantu mahasiwa pada fakultas ekonomi, yang dinilai lebih concern pada penelitian kuantitatif dengan menggunakan pendekatan ekonometrik atau statistik.
Dengan memahami EViews, lanjut dia, memudahkan mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah ekonometrik. Lantaran pada mata kuliah tersebut, selalu menitik beratkan pada aspek teori ekonomi, matematika, dan statistik.
“Jadi, EViews dipandang sebagai bagian dari alat yang digunakan dalam melakukan penelitian, prinsipnya membantu para peneliti mencari dan mengolah data penelitian,” katanya.
Lebih lanjut dosen peraih beasiswa LPDP tahun 2025 ini menjelaskan, selain program atau aplikasi EViews, saat ini yang menjadi tren digunakan oleh para peneliti di bidang ekonomi yakni, program atau aplikasi SPSS atau Statistical Package for the Social Sciences, Smart PLS, AMOS, JAMOVI, PSPP, OpenStat, dan Statistics Open For All (SOFA).
“Jadi, tinggal memilih, mana yang dianggap paling ideal untuk digunakan dalam mengolah hasil penelitian,” jelasnya.
Dengan memahami program atau aplikasi EViews, kata dia, bukan hanya memudahkan mahasiswa dalam melakukan penelitian, melainkan juga sangat terbantukan jika mahasiswa telah lulus kuliah dan bekerja di lembaga keuangan.
“Karena aplikasi-aplikasi tersebut, juga digunakan saat mereka berada di dunia kerja, apalagi dengan tren perkembangan data analis sekarang,” katanya.
“Harapan saya, mahasiswa harus paham terkait penggunaan alat statistik dalam melakukan penelitian, karena ini sangat membantu mahasiswa di semester akhir, khususnya mahasiswa di fakultas ekonomi, karena bicara tentang ekonomi tidak terpisahkan dengan data,” tutup Iryanto. (*)