
Gelar Pelatihan Dasar Perbankan Syariah, Ini Target Yang Diusung Mahasiswa PBS FEBI IAIN Ternate
TERNATE – Meningkatkan kompetensi mahasiswa menjadi target utama empat program studi di fakultas ekonomi dan bisnis Islam (FEBI) IAIN Ternate pada setiap tahun akademik.
Hal ini dilakukan untuk mengasah hard skill dan soft skill mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja. Karena, kedua aspek ini nantinya mempengaruhi kualitas alumni di FEBI IAIN Ternate.
Seperti yang dilakukan koordinator program studi perbankan syariah (PBS) Dr Zainal Abidin Marasabessy untuk mahasiswanya; yakni mendorong mahasiswa PBS terus menggelar kegiatan pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi.
Sebelumnya, pada Jum’at pekan lalu (13/6/2025), mahasiswa PBS menggelar pelatihan penggunaan program EViews untuk mengasah kemampuan dalam melakukan penelitian lapangan.
Pada jum’at (20/6/2025) pagi, kegiatan peningkatan kompetensi kembali dilaksanakan mahasiswa PBS, yakni pelatihan dasar perbankan syariah.
Kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa semester 4 PBS tersebut berlangsung di auditorium FEBI IAIN Ternate, dan menghadirkan dosen pada prodi manajemen keuangan syariah (MKS) FEBI IAIN Ternate Cici Aryansi Quilim sebagai narasumber.
Koordinator kegiatan pelatihan dasar perbankan syariah, Siti Amina Rakib, ketika ditemui seusai pelatihan, mengatakan pihaknya menggelar pelatihan untuk menjawab skema yang telah ditentukan koorprodi PBS.
“Iya, mahasiswa PBS pada semester 4, tidak hanya belajar terkait teori tapi juga diperkuat dengan praktik, hal ini mengacu pada skema yang disusun koorprodi kami,” terang Amina.
Amina mengungkapkan, dalam kegiatan pelatihan tersebut, mahasiswa dituntut harus memahami 5 aspek penting dalam dunia perbankan syariah, seperti etika bisnis dalam Islam, prinsip dasar perbankan syariah, produk-produk bank syariah, perbedaan bank syariah dan konvensional, serta analisis akad murabahah di bank syariah.
“Selain tenaga pendidik di FEBI IAIN Ternate, kami juga mengundang praktisi perbankan syariah, yakni kepala BSI KC Ternate,” ungkapnya.
“Ada 4 metode yang kami terapkan dalam pelatihan, yaitu ceramah interaktif, diskusi kelompok, studi kasus dan simulasi transaksi pembiayaan syariah,” sambung Amina.
Dia menjelaskan, kegiatan pelatihan dasar perbankan syariah nantinya dievaluasi oleh koorprodi PBS, evaluasi tersebut, kata dia, melalui ujian singkat di akhir pelatihan yang berlangsung di Mini Bank FEBI IAIN Ternate.
“Tentunya target yang kami usung dalam kegiatan pelatihan adalah memberikan pemahaman dasar kepada mahasiswa PBS tentang konsep, akad dan operasional perbankan syariah,” jelasnya.
Sementara narasumber pelatihan dasar perbankan syariah Cici Aryansi Quilim, memandang mahasiswa di FEBI IAIN Ternate harus intens melakukan kegiatan-kegiatan pelatihan di luar aktivitas perkuliahan.
Menurut dia, semakin banyak pelatihan atau praktik dilakukan, setidaknya menghadirkan banyak manfaat untuk mahasiswa sebelum terjun ke dunia kerja.
Dia menilai ada dua hal penting yang dipandang meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pelatihan dasar perbankan syariah digelar mahasiswa PBS, yakni self improvement dan self development.
“Dalam pelatihan seperti ini jika dipotret dari sisi self improvement, yaitu sebagai bentuk pengembangan diri, khususnya potensi dan kemampuan dalam diri mahasiswa yang pada hakikatnya tidak terlepas dari meningkatkan kualitas diri,” ucapnya.
Sedangkan sisi positif yang didapatkan dalam aspek self development, lanjut dia, terkait upaya pengembangan kesadaran diri, potensi, bakat, kemampuan serta ketrampilan mahasiswa yang diasah untuk mempersiapkan terjun ke sektor perbankan.
“Jadi, kalau mahasiswa sudah memahami cara kerja perbankan syariah, setidaknya memudahkan mereka untuk melakukan adaptasi saat bekerja,” tandasnya. (*)
Hal ini dilakukan untuk mengasah hard skill dan soft skill mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja. Karena, kedua aspek ini nantinya mempengaruhi kualitas alumni di FEBI IAIN Ternate.
Seperti yang dilakukan koordinator program studi perbankan syariah (PBS) Dr Zainal Abidin Marasabessy untuk mahasiswanya; yakni mendorong mahasiswa PBS terus menggelar kegiatan pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi.
Sebelumnya, pada Jum’at pekan lalu (13/6/2025), mahasiswa PBS menggelar pelatihan penggunaan program EViews untuk mengasah kemampuan dalam melakukan penelitian lapangan.
Pada jum’at (20/6/2025) pagi, kegiatan peningkatan kompetensi kembali dilaksanakan mahasiswa PBS, yakni pelatihan dasar perbankan syariah.
Kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa semester 4 PBS tersebut berlangsung di auditorium FEBI IAIN Ternate, dan menghadirkan dosen pada prodi manajemen keuangan syariah (MKS) FEBI IAIN Ternate Cici Aryansi Quilim sebagai narasumber.
Koordinator kegiatan pelatihan dasar perbankan syariah, Siti Amina Rakib, ketika ditemui seusai pelatihan, mengatakan pihaknya menggelar pelatihan untuk menjawab skema yang telah ditentukan koorprodi PBS.
“Iya, mahasiswa PBS pada semester 4, tidak hanya belajar terkait teori tapi juga diperkuat dengan praktik, hal ini mengacu pada skema yang disusun koorprodi kami,” terang Amina.
Amina mengungkapkan, dalam kegiatan pelatihan tersebut, mahasiswa dituntut harus memahami 5 aspek penting dalam dunia perbankan syariah, seperti etika bisnis dalam Islam, prinsip dasar perbankan syariah, produk-produk bank syariah, perbedaan bank syariah dan konvensional, serta analisis akad murabahah di bank syariah.
“Selain tenaga pendidik di FEBI IAIN Ternate, kami juga mengundang praktisi perbankan syariah, yakni kepala BSI KC Ternate,” ungkapnya.
“Ada 4 metode yang kami terapkan dalam pelatihan, yaitu ceramah interaktif, diskusi kelompok, studi kasus dan simulasi transaksi pembiayaan syariah,” sambung Amina.
Dia menjelaskan, kegiatan pelatihan dasar perbankan syariah nantinya dievaluasi oleh koorprodi PBS, evaluasi tersebut, kata dia, melalui ujian singkat di akhir pelatihan yang berlangsung di Mini Bank FEBI IAIN Ternate.
“Tentunya target yang kami usung dalam kegiatan pelatihan adalah memberikan pemahaman dasar kepada mahasiswa PBS tentang konsep, akad dan operasional perbankan syariah,” jelasnya.
Sementara narasumber pelatihan dasar perbankan syariah Cici Aryansi Quilim, memandang mahasiswa di FEBI IAIN Ternate harus intens melakukan kegiatan-kegiatan pelatihan di luar aktivitas perkuliahan.
Menurut dia, semakin banyak pelatihan atau praktik dilakukan, setidaknya menghadirkan banyak manfaat untuk mahasiswa sebelum terjun ke dunia kerja.
Dia menilai ada dua hal penting yang dipandang meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam pelatihan dasar perbankan syariah digelar mahasiswa PBS, yakni self improvement dan self development.
“Dalam pelatihan seperti ini jika dipotret dari sisi self improvement, yaitu sebagai bentuk pengembangan diri, khususnya potensi dan kemampuan dalam diri mahasiswa yang pada hakikatnya tidak terlepas dari meningkatkan kualitas diri,” ucapnya.
Sedangkan sisi positif yang didapatkan dalam aspek self development, lanjut dia, terkait upaya pengembangan kesadaran diri, potensi, bakat, kemampuan serta ketrampilan mahasiswa yang diasah untuk mempersiapkan terjun ke sektor perbankan.
“Jadi, kalau mahasiswa sudah memahami cara kerja perbankan syariah, setidaknya memudahkan mereka untuk melakukan adaptasi saat bekerja,” tandasnya. (*)