Di Hadapan Santri dan Sivitas Akademika IAIN Ternate, Kakanwil Kemenag Malut Amar Manaf Sebut Pesantren Bukan Hanya Episentrum Dakwah
Keterangan Foto: Kabid Bimas Islam Kanwil Kemenag Malut H. M. Zulkiram M. Chaeruddin, S.Ag., M.Si saat menyampaikan sambutan Kakanwil Kemenag Malut, Drs. Amar Manaf.
TERNATE – Pelaksanaan expo kemandirian pesantren 2025 yang berlangsung di kampus Institut Agama Islam Negeri Ternate, mendapat respon postif Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Maluku Utara, Drs. Amar Manaf.
Melalui sambutannya yang disampaikan Kabid Bimas Islam H. M. Zulkiram M. Chaeruddin, S.Ag., M.Si, pada acara pembukaan expo pesantren 2025, dia menyampaikan bahwa kegiatan expo kemandirian pesantren bukan hanya sekadar pameran, melainkan manifestasi tekad pesantren untuk berdiri di garda terdepan dalam memberi kontribusi untuk pembangunan bangsa.
“Pesantren adalah lembaga yang tidak pernah mati oleh zaman, ia lahir dari keikhlasan, tumbuh dalam kesederhanaan, namun melahirkan kekuatan besar bagi peradaban Islam di negeri ini,” katanya, Rabu (29/10/2025).
Selain itu, pesantren kata dia, telah memasuki babak baru, yakni tidak hanya sekadar belajar ilmu agama, tapi juga ikut membangun ekonomi umat dan inovasi sosial.
“Santri-santri hari ini tidak hanya fasih membaca kitab kuning, tapi juga piawai dalam mengelolah hasil bumi, mengelolah usaha, dan menciptakan produk halal unggulan,” ucapnya.
“Inilah bukti bahwa ilmu dan amal dapat Bersatu dalam harmoni dan kemandirian,” lanjut dia.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa melalui program kemandirian pesantren, dipandang sebagai bagian dari strategi besar membangun ekonomi umat yang berbasis nilai-nilai Islam.
“Bahwa setiap pesantren memiliki peluang untuk tumbuh menjadi pusat kemajuan, jadi bukan hanya sebagai episentrum dakwah,” ujarnya.
Dia menambahkan, kegiatan expo kemandirian pesantren merupakan wujud nyata kolaborasi antara pesantren dengan perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN) dan pemerintah serta masyarakat.
Untuk itu, dia menyampaikan apresiasi kepada IAIN Ternate, karena telah membuka ruang, pikiran dan memfasilitasi pesantren untuk tampil pada ajang expo kemandirian pesantren 2025.
“Keterpaduan antara akademik dan pesantren adalah model ideal pembangunan SDM Islam yang utuh., yakni cerdas secara intelektual, matang secara spiritual dan tangguh secara sosial ekonomi,” tuturnya.
“Kemandirian bukan berarti berjalan sendiri, kemandirian justru tumbuh dalam sinergi dan gotong royong, karena itu saya mengajak kepada semua pihak untuk mendukung ekosistem pesantren sebagai pusat pemberdayaan umat,” tutupnya. (*)