Terima Mahasiswa KKN Reguler dan Kolaborasi Moderasi Beragama IAIN Ternate, Begini Pesan Bupati Halmahera Timur
TERNATE – Ratusan mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate yang mengikuti kuliah kerja nyata (KKN) di kabupaten Halmahera Timur (Haltim), Maluku Utara, resmi diterima Bupati Haltim Ubaid Yakub.
Tidak hanya mahasiswa, pada kesempatan itu, ratusan mahasiswa tersebut juga diampingi rektor IAIN Ternate, Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd dan para dosen pembimbing disambut Bupati Haltim dan jajarannya di aula kantor Kecamatan Wasile.
Ratusan mahasiswa KKN Reguler dan Kolaborasi Moderasi Beragama dari IAIN Ternate, serta dari 5 perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN), yakni Univeritas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, UIN Satu Tulungagung, UIN Malang, UIN Makassar dan IAIN Kediri bakal ditempatkan pada 22 desa yang tersebar pada 4 kecamatan di Haltim selama 40 hari kedepan.
Bupati Haltim, Ubaid Yakub dalam sambutannya mengatakan, penempatan mahasiswa KKN di wilayah Haltim merupakan permintaan langsung yang ia sampaikan kepada rektor IAIN Ternate. Untuk itu, ia menyampaikan bahwa Pemkab Haltim siap menerima, menampung dan memfasilitasi mahasiswa KKN dan mendukung kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan mahasiswa sepanjang berlangsungnya kegiatan KKN di Haltim.
“Atas nama Pemkab Haltim, saya menyampaikan terima kasih kepada Civitas Akademika IAIN Ternate, karena telah menyanggupi permintaan kami,” kata Bupati Ubaid Yakub di hadapan mahasiswa KKN di aula kantor kecamatan Wasile, Rabu (31/7/2024).
Ia menjelaskan, Pemkab Haltim memiliki komitmen yang sangat besar soal pengembangan sumber daya manusia (SDM), sehingga bukan hanya IAIN Ternate, melainkan seluruh Perguruan Tinggi (PT) di Maluku Utara yang melakukan kegiatan KKN di wilayah Haltim tetap mendapat perhatian yang sama.
“Saya tegaskan bahwa bukan hanya IAIN Ternate, tapi perhatian yang sama juga kami berikan kepada semua Perguruan Tinggi di Maluku Utara, karena anak-anak Haltim hampir semua tersebar di seluruh perguruan tinggi yang ada di provinsi Maluku Utara,” ujarnya.
Bupati menambahkan, komitmen Pemkab Haltim terhadap pengembangan SDM di Haltim bakal diwujudkan dengan mendirikan Perguruan Tinggi (PT) di Haltim. Ia mengungkapan pada tahun 2024 ini, pihaknya telah menyiapkan dokumen pendukung pendirian PT, sehingga ia mengharapkan pada tahun 2025 mendatang upaya tersebut segera terwujud.
“Tim penyusun dokumen pendirian perguruan tinggi di Haltim juga berasal dari IAIN Ternate,” ucapnya.
Lebih lanjut, pria kelahiran Gotowasi, Kecamatan Maba Selatan, Halmahera Timur, 27 Agustus 1969 itu, mengharapkan kepada mahasiswa selama berlangsungnya kegiatan KKN di Haltim, dapat mengambil peran dalam melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat soal pendidikan, kesehatan, dan bidang keagamaan.
Untuk itu, ia meminta kepada mahasiswa, agar selama berlangsung KKN, setidaknya dapat melakukan yang terbaik demi memberi kontribusi bagi Pemkab Haltim, dengan begitu ada kesan positif yang bagi almamater.
“Kami mengharapkan setelah kegiatan KKN, ada rekomendasi yang disampaikan kepada Pemkab Haltim,” pintanya
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa dari komposisi etnis, mayoritas penduduk Jawa yang ada di kabupaten Haltim juga berasal dari Jawa Timur, sehingga ia menilai bahwa mahasiswa pada 5 PTKIN yang tergabung pada KKN Kolaborasi dengan IAIN Ternate di kabupaten Haltim pasti tidak terantuk dengan masalah komunikasi dan tradisi masyarakat.
“Soal komunikasi saya pastikan tidak ada kendala, terlebih mahasiswa dari UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Satu Tulungagung, UIN Malang, IAIN Kediri dan UIN Makassar, karena ada paguyuban Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, karena itu tidak perlu khawatir,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Pemkab Haltim sebelumnya melakukan penjemputan kepada rektor, serta dosen pembimbing dan mahasiswa KKN IAIN Ternate di Sofifi, selanjutnya melangsungkan pertemuan bersama Bupati Haltim dan Jajaranya di kantor kecamatan Wasile, kemudian para peserta KKN antar ke setiap lokasi tujuan KKN. (*)
Penulis: Hilman Idrus
Tidak hanya mahasiswa, pada kesempatan itu, ratusan mahasiswa tersebut juga diampingi rektor IAIN Ternate, Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd dan para dosen pembimbing disambut Bupati Haltim dan jajarannya di aula kantor Kecamatan Wasile.
Ratusan mahasiswa KKN Reguler dan Kolaborasi Moderasi Beragama dari IAIN Ternate, serta dari 5 perguruan tinggi keagamaan Islam negeri (PTKIN), yakni Univeritas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, UIN Satu Tulungagung, UIN Malang, UIN Makassar dan IAIN Kediri bakal ditempatkan pada 22 desa yang tersebar pada 4 kecamatan di Haltim selama 40 hari kedepan.
Bupati Haltim, Ubaid Yakub dalam sambutannya mengatakan, penempatan mahasiswa KKN di wilayah Haltim merupakan permintaan langsung yang ia sampaikan kepada rektor IAIN Ternate. Untuk itu, ia menyampaikan bahwa Pemkab Haltim siap menerima, menampung dan memfasilitasi mahasiswa KKN dan mendukung kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan mahasiswa sepanjang berlangsungnya kegiatan KKN di Haltim.
“Atas nama Pemkab Haltim, saya menyampaikan terima kasih kepada Civitas Akademika IAIN Ternate, karena telah menyanggupi permintaan kami,” kata Bupati Ubaid Yakub di hadapan mahasiswa KKN di aula kantor kecamatan Wasile, Rabu (31/7/2024).
Ia menjelaskan, Pemkab Haltim memiliki komitmen yang sangat besar soal pengembangan sumber daya manusia (SDM), sehingga bukan hanya IAIN Ternate, melainkan seluruh Perguruan Tinggi (PT) di Maluku Utara yang melakukan kegiatan KKN di wilayah Haltim tetap mendapat perhatian yang sama.
“Saya tegaskan bahwa bukan hanya IAIN Ternate, tapi perhatian yang sama juga kami berikan kepada semua Perguruan Tinggi di Maluku Utara, karena anak-anak Haltim hampir semua tersebar di seluruh perguruan tinggi yang ada di provinsi Maluku Utara,” ujarnya.
Bupati menambahkan, komitmen Pemkab Haltim terhadap pengembangan SDM di Haltim bakal diwujudkan dengan mendirikan Perguruan Tinggi (PT) di Haltim. Ia mengungkapan pada tahun 2024 ini, pihaknya telah menyiapkan dokumen pendukung pendirian PT, sehingga ia mengharapkan pada tahun 2025 mendatang upaya tersebut segera terwujud.
“Tim penyusun dokumen pendirian perguruan tinggi di Haltim juga berasal dari IAIN Ternate,” ucapnya.
Lebih lanjut, pria kelahiran Gotowasi, Kecamatan Maba Selatan, Halmahera Timur, 27 Agustus 1969 itu, mengharapkan kepada mahasiswa selama berlangsungnya kegiatan KKN di Haltim, dapat mengambil peran dalam melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat soal pendidikan, kesehatan, dan bidang keagamaan.
Untuk itu, ia meminta kepada mahasiswa, agar selama berlangsung KKN, setidaknya dapat melakukan yang terbaik demi memberi kontribusi bagi Pemkab Haltim, dengan begitu ada kesan positif yang bagi almamater.
“Kami mengharapkan setelah kegiatan KKN, ada rekomendasi yang disampaikan kepada Pemkab Haltim,” pintanya
Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa dari komposisi etnis, mayoritas penduduk Jawa yang ada di kabupaten Haltim juga berasal dari Jawa Timur, sehingga ia menilai bahwa mahasiswa pada 5 PTKIN yang tergabung pada KKN Kolaborasi dengan IAIN Ternate di kabupaten Haltim pasti tidak terantuk dengan masalah komunikasi dan tradisi masyarakat.
“Soal komunikasi saya pastikan tidak ada kendala, terlebih mahasiswa dari UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Satu Tulungagung, UIN Malang, IAIN Kediri dan UIN Makassar, karena ada paguyuban Jawa, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, karena itu tidak perlu khawatir,” pungkasnya.
Untuk diketahui, Pemkab Haltim sebelumnya melakukan penjemputan kepada rektor, serta dosen pembimbing dan mahasiswa KKN IAIN Ternate di Sofifi, selanjutnya melangsungkan pertemuan bersama Bupati Haltim dan Jajaranya di kantor kecamatan Wasile, kemudian para peserta KKN antar ke setiap lokasi tujuan KKN. (*)
Penulis: Hilman Idrus