post-image

PENGABDIAN YANG SESUNGGUHNYA PENGABDIAN

Insya Allah kalau tidak ada halangan, Senin - Selasa (29 - 30 Juli 2024), IAIN Ternate akan melaksanakan sebuah kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dalam bentuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kolaborasi dan Moderasi Beragama 2024, tema yang diusung: “Harmoni Keragaman: Penguatan Kehidupan Sosial, budaya dan Ekonomi”.

Ada hal yang berbeda dalam pelaksanaan KKN sebelumnya, kalau awal-awaal pada era STAIN dan transisi ke IAIN, hanya peserta KKN-nya mahasiswa di internal saja, tetapi kali ini sejak tahun 2022 KKN Kolaborasi Nusantara dan Moderasi Beragama yang dikerjasamakan antara PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri ) yang ada di Indonesia.

Misalnya tahun 2024 ini, pesertanya berjumlah 513 orang dari UINSA-Surabaya, UIN Satu Tulungagung, UIN Malang Surabaya (19 0rang), UIN Alauddin Makassar dan IAIN Kediri, Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) 12 orang , peserta KKN-nya di sebar di Halmahera Timur (daerah ini langsung dipesan oleh pak Bupatinya dan diberi dukungan sepenuhnya dilapangan), Halmahera Utara dan Kota Ternate sebanyak 49 titik Lokasi. (berdasarkan Hasil wawancara, Sek.Panitia KKN MB., 2024)
Kehadiran mahasiwa kita dari berbagai Perguruan Tinggi baik yang berasal dari Jawa, Sulawesi dan Ternate, merupakan perpaduan yang apik antara 3 zona dan Kawasan Daerah (Indonesia Bagian Barat, Tengah dan Timur), dari tiga asal daerah tersebut tentu saja mahasiswanya sangat variative dil ihat letak geografis, budaya, karakter Bahasa dan kearifan lokal masing-masing daerah asal, di sinilah diperlukan sebuah kearifan,kematangan berpikir dan bertindak bijaksana, tepat dan cepat dalam menghadapi dan merespon realitas sosial di mana daerah tempat tujuan ber-KKN nantinya, untuk membawa sebuah perubahan yang baik.

Pointnya adalah mahasiswa kita harus menyesuaikan kondisi riil di lapangan bukan membawa identitas daerahnya masing-masing,ego sentris; karena itu tepatlah peribahasa mengatakan: “Di Mana Bumi Dipijak di Situ Langit Dijungjung” dari pepatah ini mengandung sebuah makna yang sangat philosofis, bahwa keberadaan seseorang, bukan mempertahkan identitas, syimbol masing-masing, akan tetapi menyesuaikan diri di mana daerah yang dituju, adik-adik peserta KKN kali ini, secara umum daerah Maluku Utara, bersifat akomodatif, masyarakatnya hetrogen dari segi kultur, Bahasa, budaya, agama, bersahaja, santung, menghargai tamu, layaknya seperti saudaranya sendiri. Rasanya memang berat apalagi kalau baru pertama kali menginjakkan kaki di daerah ini yang dijuluki “Moloku Kie Raha”,
Istilah untuk menyebut empat penguasa daerah di Maluku yang disebut Kolano Ternate: Ternate, Tidore, Bacan , dan Jailolo.; tetapi haruslah disadari sepenuhnya dan bertanya dalam diri kita masing-masing,bahwa tujuan saya ke daerah KKN ini, dimulai dari niat tulus, melangkahkan kaki dengan melintasi beberapa pulau dan laut, hanya untuk mengabdi kepada Masyarakat dan bangsa secara keseluruhan di mana saja di Wilayah tercinta Indonesia, kalaulah saja ada agenda-agenda lain itu persoalan dibelakang, kalau ia sebuh kebaikan, mengapa tidak.
Sejuta harapan menanti di tengah-tengah Masyarakat Maluku Utara, khusunya daerah Lokasi penempatan KKN nantinya, di Kota Ternate, Kecamatan Hiri Kepulauan, Halamhera Timur, daerah Galela dan Tobelo, menanti uluran tangan bentuk karya nyata: pikiran, tindakan serta ketrampilan adik-adik mahasiswa, saatnyalah betul-betul diuji dan dinilai oleh masyarakat, kalau saja kemarin di Kampus sudah menyelesaian beberapa SKS dalam mata kuliahnya (sebagai syarat untuk memenuhi KKN), itu ada sebuah teori dan sadah dinilai oleh dosennya masing-masing; tetapi inilah kuliah yang sesungguhnya ketika berada dan berbaur di tengah-tengah Masyarakat, Masyarakat yang akan “menilai” apakah lulus atau tidak, layak atau tidak, berakhlak atau tidak!
Tidak ada pilihan lain, suka atau tidak, kecuali menghadirkan suasana harmonis, sejuk, santun, bijaksana dan penuh perhitungan di dalam mengambil sebuah Keputusan, setelahnya itu barulah berserah diri kepada Allah Swt.,itulah pilihan dan jalan yang paling baik dalam kegiatan selama beberapa hari di Maluku Utara.
Biasakanlah beradaptasi, melihat dan mendengar langgang dan varisi terutama dialek bahasa khas Ternate, misalnya kalau tidak ada: “trada” atau so trada, menuju ke arah laut dengan menyebut: “ke lau’ , istilah “:nyong”) itu berarti kaum muda dsb. Awal saya datang di Ternate, 1998 ketika itu, teman Pegawai mengajak saya: “pak Mus, tong bronda ke Lapangan Salero Keraton, karena waktu itu ada acara Legu Gam (Semacam memperingati HUT Kesultanan Ternate), saya bingun, ada bahasa baronda, kalau di Sulawesi Selatan ,” baronda”, artinya yaa jaga malam di Post-Post Ronda bersama dengan beberapa orang habis magrib sampai subuh, “nyong” artinya kucing, tetapi di sinilah kita akan mendapatkln banyak khazanah, pengalaman serta kearifan lokal yang mungkin tidak ditemukan di daerah lain di Indonesia, Nusantara: itulah keragaman dan kolaborasi yang akan kita rajuk bersama dalam kehidupan sosial, budaya dan untuk memberdayakan ekonomi Masyarakat.

Tentu saja agenda-agenda di lapangan nanti akan di damping oleh bapak Dosen Pembimbing masing-masing Lokasi bersama tokoh Masyarakat, tokoh Pemuda, tokoh Adat, tokoh Agama, pak Desa dengan jajarannya/pak Lurah dan pak Camat.setelah peserta melakukan survey Lokasi, apa-apa saja skala prioritas yang akan dilaksanakan, semua dicatat dan dikerjakan yang telah direncanakan.
Akhirnya mari kita ucapkan terima kasih dan apresiasi kepada Pimpinan Lembaga, LPPM beserta jajarannya yang telah mendukung dan mendesain acara KKN ini mulai dari awal sampai akhir; sehingga KKN kjali ini dapat berjalan sesuai dengan jadwal yang telah diatur oleh BP-KKN Kolaborasi dan MB., 2024
Titipan dan harapan kita semua, jagalah diri baik-baik, Kesehatan, sekalipun pasca Covid-19 tetap menjaga Kesehatan dan stsamina supaya sehat bugar melakukan dan merealisasikan program kerjanya, ke depankan akhlakul karimah, karena ini adalah harga diri Lembaga asal Perguruan Tinggi masing-masing, dan Marwah IAIN Ternate, jaga nama baik Lembaga secara keseluruhan, dan ini tidak boleh ditawar, ia sebuah kenisdcayaan. Selamat ber-KKN, Masyarakat menanti Karya Nyata kalian. *

* Penulis: Mustamin Giling (Kepala Pusat Terapan Masyarakat Islam Kepulan dan Moderasi Bergama)LP2M AIN Ternate)