post-image

HMPS SPI FUAD IAIN Ternate Gelar Diskusi Tentang Borero Gosimo, Usman Nomay: Pentingnya Belajar Soal Kearifan Lokal

TERNATE – Himpunan mahasiswa program studi Sejarah Peradaban Islam (HMPS-SPI) fakultas ushuluddin adab dan dakwah (FUAD) IAIN Ternate, pada kamis (7/11/2024) malam, menggelar diskusi tentang pesan-pesan para leluhur untuk masyarakat Tidore Kepulauan.

Pelaksanaan diskusi berlangsung di kediaman pribadi dosen SPI IAIN Ternate, Usman Nomay, S.Ag., M.Pd di lingkungan Toloko kelurahan Sangaji Utara, kecamatan Ternate Utara, kota Ternate.

Diskusi seputar isi buku Borero Gosimo yang ditulis Usman Nomay, S.Ag., M.Pd berlangsung tepat pukul 20.00 wit. Sementara sebagai pembicara utaama dalam diskusi adalah sang penulis Usman Nomay, S.Ag., M.Pd dan dosen pemikiran Islam FUAD IAIN Ternate Dr Ansar Tohel, M.Fil.

Dalam paparannya, Usman Nomay mengatakan buku Borero Gosimo (pesan-pesan leluhur, red) untuk masyarakat kota Tidore Kepulauan, sangat penting untuk dipelajari oleh generasi muda saat ini.

Agar dapat merubah pola pikir, serta tetap menjunjung nilai-nilai kearifan lokal yang ada di Maluku Utara. Sebab, menurut dia, pesan-pesan para leluhur sebagaimana yang ia tulis, berisi ajaran-ajaran terkait Allah SWT dan Manusia.

“Kita perlu paham makna dari pesan-pesan yang terkandung dalam Borero Gosimo, agar supaya kita dapat membenahi dirinya sebagai manusia, serta membenahi diri sebagai hamba yang harus mengakui akan keberadaan Allah SWT dalam bentuk ibadah ritual, maupun ibadah muamalah,” katanya

Dia menjelaskan, buku Borero Gosimo yang terdiri dari XI bab itu, lebih spesifik memperkenalkan ilmu dan pengetahuan tentang manusia, kehidupan sosial, dan aturan-aturan yang harus ditaati dalam kehidupan.

“Isi buku yang saya tulis ini, pada hakikatnya memperkenalkan ilmu dan pengetahuan tentang diri kita, maupun tentang sang Khaliq,” ucapnya

Menurut dia, Borero Gosimo yang disampaikan oleh para leluhur untuk masyarakat kota Tidore Kepulauan, memiliki makna yang sangat dalam, sehingga jika orang memahaminya, praktis dalam kehidupan selalu melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk diri secara pribadi, maupun berbuat untuk kemaslahatan masyarakat.

“Seperti pesan Loa se Bannari, pesan ini terkait keabadian, pesan-pesan leluhur pada hakikatnya tidak keluar dari kita suci Alquran, sebab borero gosimo semuanya bicara tentang eksistensi Allah dan hamba, yang menyatu dalam satu komitmen untuk keselamatan di dunia dan akhirat,” terangnya.

Sementara itu, Dr Ansar Tohe, M.Fil yang mengatakan bahwa setiap buku yang bertemakan kearifan lokal, penting dibaca oleh generasi muda, agar dapat memahami serta menjaga nilai-nilai kearifan lokal.

Menurut dia, jika ilmu tentang kearifan lokal jika tidak dipelajari, akan perlahan-lahan tergerus oleh zaman. Untuk itu, ia meminta kepada mahasiswa SPI IAIN Ternate, agar terus memusatkan perhatian dalam mempelajari dan menulis tentang kearifan lokal.

“Saya sangat apresiasi kepada penulis, karena ia merupakan salah satu dosen yang produktif dan konsisten menulis terkait kearifan lokal di Maluku Utara, jadi adik-adik mahasiswa harus belajar dan melahirkan karya seperti ini,” ujarnya

Dosen pemikiran Islam IAIN Ternate itu, juga menilai buku yang Borero Gosimo yang ditulis Usman Nomay, sangat kaya akan pesan-pesan tasauf, sehingga jika membaca dan memahami secara baik, praktis menyerap ilmu yang sangat banyak.

“Buku ini teraktualisasi tergantung pengalaman dari si pembacanya, karena di dalamnya membahas secara komprehensif tentang tiga ajaran utama dalam Islam, yakni Aqidah, syariah dan akhlak,” katanya

Sekadar diketahui, buku Borero Gosimo rencananya bakal dilaunching di kota Tidore Kepulauan oleh Sultan Tidore Husain Alting Sjah, namun kepastian untuk pelaksanaannya belum dapat dipastikan, karena sang penulis masih menyesuaikan dengan rutinitas Sultan Tidore selama berlangsungnya kampanye pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara 2024-2029. (*)