post-image

Rektor IAIN Ternate: Tidak Lama Lagi Masyarakat Kota Ternate Bakal Miliki Alquran Terjemahan Bahasa Ternate

TERNATE – Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ternate, Makuku Utara, Prof Dr Radjiman Ismail, M.Pd memastikan tahun 2025 mendatang masyarakat kota Ternate sudah miliki Alquran terjemahan bahasa Ternate.

Hal ini disampaikan Prof Radjiman Ismail, seusai menghadiri upacara memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-25 DWP Kemenag dan Hari Ibu Tahun 2024 yang berlangsung di auditorium fakultas ekonomi dan bisnis Islam (FEBI) IAIN Ternate, Jum’at (13/12/2024).

Dia mengatakan penerjemahan Alquran bahasa Ternate bakal rampung di akhir desember 2024, sehingga pihak panitia tinggal menunggu arahan selanjutnya dari Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Balitbang Diklat, Kementerian Agama.

“Awal Desember, tim penerjemah sudah merampungkan terjemahan sebanyak 28 juz, jadi di akhir desember nanti kita pastikan proses penerjemahan telah rampung,” terangnya.

Kegiatan penerjamahan Alquran ke dalam bahasa daerah, lanjut dia, harus melalui sejumlah tahapan, seperti proses terjemahan, kemudian validasi hasil terjemahan, lalu melakukan tashih (diperiksa kebenarannya, red) terhadap teks Alquran, dan tahapan selanjutnya yakni melakukan digitalisasi Alquran terjemahan yang bisa diakses melalui platform digtal, serta tahap selanjutnya yaitu kita akan melakukan uji publik, lalu diterbitkan dan kita di-launching.

“Jadi, kami pastikan tahun 2025, masyarakat sudah miliki Alquran terjemahan bahasa Ternate,” ucapnya

“Kita sudah bicarakan dengan pihak kesultanan Ternate, sehingga acara launching Alquran terjemahan bahasa Ternate bakal dilakukan di kadaton kesultanan Ternate,” sambungnya.

Radjiman juga mengapresiasi komitmen dan kerja keras tim penerjemah, karena menurut dia, mereka (tim penerjemah, red) bekerja sangat baik, serta memiliki tanggungjawab untuk menyanggupi target yang diberikan Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Balitbang Diklat, Kementerian Agama, yakni menyelesaikan proses terjemahan sesuai jadwal yang telah ditentukan.

“Saya mengapresiasi komitmen panitia, kerja sama dan kerja keras serta rasa tanggungjawab untuk menyelesaikan sebuah karya monumental bagi IAIN Ternate dan masyarakat kota Ternate ini,” ujranya.

“Bahwa panitia sangat luar biasa dalam menyelesaikan terjemahan Alquran bahasa Ternate sesuai target yang diberikan pihak Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Balitbang Diklat, Kementerian Agama,” imbuhnya.

Dirinya mengaku bangga, karena selain sebagai rektor, ia juga menjabat sebagai Gam Madodoto di kesultanan Ternate, sehingga terjemahan Alquran bahasa Ternate, menurut dia merupakan karya monumental bagi IAIN Ternate, serta masyarakat kota Ternate.

Karena, tujuan utama dari kerja sama yang dilakukan IAIN Ternate dengan Puslitbang Lektur, Khazanah Keagamaan, dan Manajemen Organisasi (LKKMO) Balitbang Diklat, Kementerian Agama adalah mendekatkan masyarakat dengan Alquran, serta di sisi lain, melestarikan budaya dan bahasa Ternate.

“Terjemahan Alquran ini dengan tujuan mendekatkan Alquran ke umat Islam, jadi melalui bahasa Ternate, nantinya orang Islam dari Maluku Utara setidaknya bisa memahami Alquran dan tentu belajar bahasa Ternate, dan ini merupakan langkah melestarikan bahasa Ternate,” jelasnya.

“Selaku Gam Madodoto di kesultanan Ternate, saya menilai proses terjemahan Alquran dalam bahasa Ternate ini merupakan penghargaan, dan ini sejalan dengan harapan pihak kesultanan terkait melestarikan budaya dan bahasa Ternate,” katanya.

Radjiman bilang, jika Alquran terjemahan bahasa Ternate telah diterbitkan dan di-launching, ke depan, pihaknya bakal mendorong tim penerjemah di IAIN Ternate, untuk menargetkan menghadirkan karya terbaru, yakni menerjemahkan Alquran dengan bahasa daerah lainnya di Maluku Utara.

Terpisah, ketua tim penerjemahan Alquran bahasa Ternate Dr Sahjad M Aksan, M.Phil mengatakan, proses terjemahan Alquran ke dalam bahasa Ternate berjalan sesuai target.

Dia mengungkapkan, walaupun pada awalnya tim penerjemah terantuk dengan sejumlah kendala, salah satunya terkait menghadirkan para penutur untuk menguji padanan kata Ternate dengan kosa kata bahasa Indonesia.

Walaupun begitu, hal tersebut menurut dia, bukan sesuatu hambatan yang dianggap paling krusial dalam melakukan penerjemahan Alquran ke bahasa Ternate, karena pihak panitia memutuskan untuk menambah para penutur, sehingga proses penerjemahan berjalan sesuai harapan.

“Semangat yang diusung tim penerjemahan memang patut diapresiasi, karena bagi mereka merupakan suatu kebanggaan untuk menghadirkan Alquran bahasa Ternate,” ujarnya.

“Karena itu, program ini nantinya bagi tim penerjemahan adalah amal terbaik mereka, serta berkontribusi dalam melestarikan bahasa Ternate agar tidak punah,” imbuhnya.

Dia menilai, proses terjemahan Alquran dalam bahasa Ternate merupakan terbosan penting dalam melestarikan bahasa dan budaya Ternate. Untuk itu, tahun mendatang jika telah di-launching, pihaknya bakal meminta bantuan kepada pemerintah kota Ternate untuk memperbanyak dan mendistribusikan ke setiap masjid maupun musala, serta lembaga pendidikan yang ada di kota Ternate.

“Tujuannya adalah agar supaya masyarakat semakin dekat dengan Alquran, serta jika menggelar kegiatan-kegiatan keagamaan, misalnya saritilawah menggunakan saritilawah bahasa Ternate,” ucapnya

“Jadi, tahun mendatang masyarakat bisa mengakses Alquran bahasa Ternate bisa melalui aplikasi digital playstore,” pungkasnya.